menu

Senin, 10 Desember 2012

---Jika Bukan Kita, Siapa Lagi..?---

Sudah pada zalibnya manusia adalah lumbung dari kesalahan. Dengan alih-alih “tidak ada manusia yang sempurna”, manusia seolah-olah membuat paradigma berpikir baru. Manusia berbuat dosa itu wajar. Sehingga tidak heran jika kenyataannya sekarang, manusia yang seharusnya diorientasikan sebagai khalifah di muka bumi, hidup dengan moral yang limit mendekati kerusakan. Namun yang lebih memprihatinkan, masih banyak mata memandang keadaan ini ‘biasa’ saja. Padahal telah banyak tersebar dengan luas peringatan-peringatan senada perintah bagi kita untuk lebih peka terhadap permasalahan yang ada. Lalu dimana sebenarnya letak kesalahan manusia yang berkontribusi besar terhadap keadaan moral dunia?

Aku dan Dia..Masih tak saling bicara :o


Ternyata masih sama seperti tiga bulan yang lalu. Mungkin satu tahun yang lalu lebih tepatnya. Saat perdebatan sedikit demi sedikit menghiasi pertemananku dengannya. Dia masih dingin. Kami masih enggan untuk menyapa satu sama lain. Aku kagok dibuatnya. Kata-kata yang sudah ku persiapkan untuknya tiba-tiba hilang. Entah kata-kata itu ataukah keberanianku yang hilang tak tau kemana. Yang pasti yang sangat ku ingat, aku tak mampu menyapanya. Apakah dia juga merasa demikian? Aku tahu dia sebenarnya ingin bicara. Tatapan itu ku kenal. Hanya saja kata sapaan yang ku harapkan keluar dari mulutnya tak muncul. Harapanku sirna. Apakah dia lupa hanya untuk sekedar menyapa? Atau memang kehilangan kata layaknya apa yang kurasa? Semua jadi samar-samar lagi. Tak ada penjelasan yang berarti. Aku rindu jokes nya yang membuat hidup suasana.