Saat aku membuka mbah google, tidak sengaja aku menemukan sebuah kalimat yang entah siapa pembuatnya.
“Lelaki
lebih suka terlihat tampan daripada terlihat cerdas. Karena perempuan lebih
suka membayangkan daripada berpikir”
Awalnya
aku tidak merespon tulisan ini dengan kata setuju. Karena mungkin aku belum
ngeh dengan maksudnya. Saat kubaca pertama kali, seolah-olah seperti angin.
Masuk telinga kanan lalu keluar di telinga kiri. Tak ada sepatah kata pun yang
nyangkut di otak. Sadar bahwa ternyata pikiranku tidak sedang bersama tubuhku,
dengan sengaja ku ulangi lagi membaca kalimat itu. Dan kalian tau apa yang
terjadi? Aku mengangguk-anggukkan kepala secara spontan segera setelah
membacanya untuk yang kedua kali. Kayaknya sih aku terhipnotis dengan kalimat
yang kubaca itu. Saat itulah aku benar-benar menyetujui bahwa kalimat itu
benar. Perempuan memang lebih suka membayangkan daripada berpikir. Coba
sekarang kita buktikan! #oops maksudku untuk kita yang merasa perempuan.
Saat
kita dihadapkan pada dua cowok:
1. Cowok keren---entah hati dan otaknya juga
keren atau nggak
2. Cowok pinter---emang keliatan
muka cowok pinter? Katakanlah penampilan si cowok ini dibawah standar. *jahat
lah..tapi tenang sodara-sodara..ini hanya asumsi.
Nah,
sekarang kira-kira cowok mana sih yang bakal jadi perhatian kita?
Sadar
atau nggak, kebanyakan dari kita akan menjawab: ya jelas yang lebih keren
dong..:) meski ada yang masih melontarkan alasan-alasan seperti: “yaa lihat
dulu sih cowok kerennya baik apa nggak. ..” haha, helloow intinya yang
diomongin pertama kali cowok keren kan. Ya udah sih.
Buat
yang masih berpikir ulang untuk menyatakan setuju, cuma sedikit menegaskan aja
sih. Jawablah dengan jujur, toh nggak bakal diapa-apain juga J. Sekalian kita menghindarkan
diri dari sifat munafik. Ya, kan?
Intinya
kalo mau dipikir berapa kali pun, kalimat diatas banyak benernya. Aku yakin 9
dari 10 perempuan di dunia mengiyakan kalimat itu---eceilee, terlalu yakin
pisan euy J..
Eh
eh tapi, gimana ceritanya ya kalau apa yang sempat kita (perempuan) bayangkan
ternyata kejadian? Bahkan limit mendekati persis dengan apa yang dibayangkan.
Ada yang bahagiaa banget karena yang dibayangkan adalah sesuatu yang
indah-indah. Namun tak jarang yang pilu karena kebetulan dia membayangkan yang
seharusnya tak perlu dibayangkan.
Yah
positif thinking aja sih ya..will there is a rainbow after the rain..:)
Tapi
kalau dipikir-pikir, akan lebih seru jika kita berkesempatan mengalami
keduanya. Jadi kita punya cerita. Nggak asik dong kalo hidup bahagia doang
isinya..nggak berwarna. Betul nggak?
Buat
yang belum pernah ngerasain, sok mending baca dulu sebuah cerita dibawah ini,
kali aja ada sedikit getar-getar di dada saat membacanya *apa coba..J
Aku duduk di depan laptop mini
kesayanganku. Kali ini bukan lagi di atas kasur seperti biasanya. Aku sengaja
duduk di kursi meja belajarku biar nggak cepet capek. Sekaligus menjauhkan diri
untuk sementara waktu dari keramaian-keramaian di kasur kamarku, yang sudah ku
tau teman-temanku akan menggelar pesta nonton film lagi. Haha begitulah setiap
malam kamar kosku menjadi basecamp untuk nonton film rame-rame, jadi jarang
banget sepi. Maklum lah kalo mager nggak ada tugas kuliah apalagi libur, kan
lumayan nonton film. Sekalian refreshing. Kebanyakan list filmya sih kalo nggak
film korea ya film jepang. Pokoknya yang romantis-romantis deh. Haha kan cewek
suka yang romantis. Oops..salah ya..*mikir--emang ada cewek yang masih ngelak?
Tapi ya, meski rame, nggak masalah lah. Aku suka keramaian tapi cinta
kedamaian. Aseekk...
Melihatku
di depan meja belajar, teman-temanku yang bila kuhitung saat itu ada 6 orang,
mulai bertanya dan berkata yang menurutku “ada adaa aja”.
“Zhil,
tumben lu nge-laptop nya di meja? Biasanya juga tetep nggk pindah dari kasur
lu..”
kata salah satu temenku yang paling gendut.
“haha
kita terlalu rame meureun. Zhilla
sampe nggak kuat deket-deket kita lagi”, tambah temanku
yang terkenal paling mbois. Ckck..cewek ko mbois.
“eh bukan bukan, Zhilla itu lagi
mau curhat sama laptopnya, biar nggak keliatan kita ekspresinya waktu nulis.
Haha. Zhill, Zhill, kok tiap hari mainannya ngebloog terus. Aku mah mending
nonton pilem da’..haha”
Dan
masih panjang celetuk-celetukan mereka hingga terhenti setelah filmnya resmi akan
dimulai.
Hmm
ada-ada aja lah mereka. Tapi setelah merespon beberapa celetukan yang ku
dengar, aku mulai fokus dengan laptopku. Menyalakan modem dan mengkoneksikannya
dengan internet. Tak lupa headset ku tempelkan pada kedua telingaku agar
lantunan lagu-lagu roman dapat terdengar lebih jelas. Yaa itung-itung biar
nggak kedengaran suara ricuh disekitar sih haha. Sambil mengkoneksi internet,
hape juga ku letakkan di samping kanan supaya mudah diraih saat ‘dia’
menghubungiku. Aku mulai fokus. Karena malam ini aku akan berchatting dengan
salah seorang temanku. Dan kemungkinan juga sambil sms dan telpon. Idiiihhh
serakah amat yak. Nggak sms, telpon, chat juga iya. Ckck..
Semua
sudah siap. Saat ku buka akun facebook ternyata benar saja. Sudah ada 2 pesan
darinya. Hey hey...sebentar. Sepertinya aku harus memperkenalkan dia dulu ya,
biar nggak ada pikiran-pikiran aneh. (dan ternyata nggak ada yang kepikiran
apa-apa..#GubrakK
Namanya
Gilang. Dia termasuk salah satu mahasiswa aktif di kampus. Berkecipung di dunia
kabinet dan sempat dipercayai memegang beberapa acara angkatan. Pinter? Ya
jangan ditanya. Karena hampir semua teman-temanku pinter. Termasuk aku—Aamiin
hehe. Lalu soal tampang..boleh lah. Terbukti banyak yang mengaguminya. Dia
ramah dan baik, yaa seperti kebanyakan orang sunda lainnya. Logatnya masih
kental, apalagi saat bersama anak sunda lainnya. Asli kita-kita yang non-sunda dibikin puyeng. Nggak ngerti
artinya. Tapi aku sering ikutan ketawa kalo denger pembicaraan mereka, meski
nggak ngerti artinya. Sampe pernah juga diketawain gara-gara sok tau, pake
ikutan ketawa segala. Padahal yang anak sunda pengen ngeliat aku kebingungan
ngedenger obrolan mereka. Yah gagal total da’. Haha.. (o iya aku orang
Jawa..:))
“Zhilla
teh lucu pisan, teu ngarti hartina tapi ikutan ketawa...”
Ya
ampuun pas lagi ngomong itu tuh cute banget lah si Gilang. Jadi makin kenceng
aku ketawanya. Sebenernya sih emang gara-gara dia aku ketawa. Abis lucu kalo
lagi ngomong sunda tuh.
Dia
orang Bandung, jadi tinggal dirumah, nggak nge-kos kayak aku. Sempet kepo sih,
rumahnya lumayan jauh dari kampus hoho *apa coba pake dikepoin segala.
Tapi..aku
menganggapnya hanya teman *hmm serius nggak ya..
Iya,
seriusan. Jujur nggak ada feel apa-apa sih. Atau mungkin belum? Gatau haha..
oke balik ke ceritanya, perkenalan cukup lha ya..:)
Aku
segera membuka pesan dari Gilang. Seperti yang kuduga, pesan-pesannya memang
seputar tugas besar. *oh iya. Jadi ceritanya aku sekelompok sama Gilang untuk
tugas membuat buku. Temanya sih seputar alam. Tapi lumayan mengurah tenaga,
waktu, dan biaya. Tadi siang kami sepakat untuk saling chatting buat nyelesein
itu buku. Maklum lah, ada koneksi internet, kenapa nggak dimanfaatin kan.
sebenarnya satu kelompok terdiri dari 10 anak dengan 5 cewek dan 5 cowok. *pas
banget kan..hehe apa coba. Tetapi semuanya sudah bekerja. Dan bukunya hampir
jadi, hanya butuh sedikit sentuhan. Nah, kebetulan aku yang dipercayai untuk
finishing touch nya, dan Gilang adalah ketua kelompok yang dipilih sebagai
formalitas. Jadilah untuk akhir penyelesaian buku ini, aku dan Gilang yang
melanjutkan.
Cukup
lama aku dan Gilang berchatting ria, dipikiranku cuma satu. Tugas ini harus
selesai malam ini, dan besok tinggal dicetak. Email juga aktif, karena nggak
jarang kami perlu saling berkirim data. Hingga tiba waktunya aku harus mengirim
file yang berisi cover untuk buku kami. Sayangnya, datanya terlalu besar. Tau
lah ya kuota maksimum pengiriman file lewat email hanya 25 MB..sedangkan file
yang mau aku kirim lebih dari 100 MB. Kami sedikit bingung, padahal rencana
malam itu harus bener-bener fix. Akhirnya karena malam juga sudah sangat larut
(pukul 24.00), bahkan teman-temanku yang tadinya ramai kini sudah menghilang
ditelan dunia mimpi masing-masing, suasananya limit mendekati hening, dan dipikir-pikir
ngeri pisan yah sendirian. Akupun mengakhiri chatting, Gilang juga demikian.
Udah ngantuk pisan kali si Gilang. Mataku juga udah capek banget, butuh lakban
biar nggak merem. So..chatting facebook, sms, dan email, terputus sudah. Entah
bagaimana memutuskan komunikasi malam itu, aku lupa. Yang kuingat aku langsung
tepar di kasur. Mulai masuk di dunia kapukku. Zzzz...
Drrttt..drrtttt..deerrrtttt...
Hapeku
bergetar. Biasa..alarmku berbunyi setiap jam 3 pagi. Hah? Jam 3? Ya ampun
ternyata aku lupa nggak nyetting ulang itu alarm. Padahal maksud hati pengen
bangun jam 5.an..yah. Berarti semalam hanya tidur 3.an jam dong. Oh Tuhan.
Tetapi
tiba-tiba pikiranku langsung ingat pada tugas besar yang belum selesai. Oh
tidakK. Aku segera membuka lagi laptopku. Tak peduli masih hening juga, karena
kedua teman kosku masih pulas. Aku tancapkan lagi modemku, entah untuk apa. Mungkin
berharap ada ide saat membuka facebook. Dan ternyata..Gilang mengirim pesan
lagi. 2 menit yang lalu. Wow, berarti dia juga hanya tidur 3 jam dong.
Zhill, ada satu halaman lagi yang belum ada
desainnya, kamu bisa ngerjainnya?”
Hemm..ku
balas dengan sedikit cepat.
oh
ya udah aku kerjain sekarang Lang
Padahal ku tau aku masih ngantuk berat.
lah
udah bangun? Nggak sekarang juga gpp kali Zhill, kayaknya msih ngantuk tuh
..
haha
emang ngantuk sih tapi tanggung lah tidur lagi. Kamu baru bangun juga?
..
Aku
emang nggak tidur ko
Hah?
Ampun deh ini anak, ngebelain nggak tidur lah. Duh duh Gilang..ckck.
hah?
Seriusan?
..
iya..males
mau tidur kerjaannya belum kelar.
..
hemm
ceilee bapak ketua mah, cocok pisan kalo gitu jadi ketua. Nggak salah pilih
dong :D
..
:D
ada-ada aja kamu Zhill..nggak gitu juga atuh. Km tuh yang harusnya jadi ketua.
Yang ngurusin hampir semuanya kamu. Idenya juga kamu.
..
Euleuh-euleuh
si bapak, selama masih ada cowok kenapa harus cewek kan? haha..
..
ya
ya ya..bisa J
Aku
tak membalas lagi. Kupikir memang tak memerlukan balasan. Tapi entah kenapa
tiba-tiba rasa kantukku hilang. Kondisi itu kumanfaatkan untuk mengerjakan satu
halaman yang belum kelar. Ayo ayo fight! Hari ini harusnya udah nggak
ngapa-ngapain lah, tinggal dibawa ke percetakan, huhu. Tapi tak apa, ayo Zhilla
semangat! Pasti bisa!
Begitulah
aku menyemangati diriku sendiri. Dan mulai bekerja. 1 menit, 10 menit, 30
menit, dan selesai. Kalo ide muncul dengan cepat mah nggak perlu lama-lama juga
buat desain cuma satu halaman, ya kan?
Aku
segera mengabarkan Gilang. Kali ini melalui sms. Karena facebook sudah ku
off-kan dan malas sign in lagi.
Lang
desainnya udah. Tapi gimana ngirimnya? Kan nggak muat?
Drrtt..drrttt
iya
Zhill, gimana ya. Aku juga bingung. Selain email apa lagi yang bisa buat ngirim
data? Kalo di pesan fb bisa nggk?
..
hmm
kurang tau juga Lang kalo file kayak gini bisa ato nggk. Ntar aku coba ya..
Allahu
Akbar Allaaaahu Akbar.
Adzan
subuh pun berkumandang. Sementara menunggu balasan dari Gilang, aku pergi ke
kamar mandi. Mumpung masih bisa denger adzan, sholat dulu ah.
...
Mungkin
hanya 7 menitan aku bersujud subuh ini. Tapi aku merasa beda. Subuh ini aku
sholat sangat tepat waktu. Tidak seperti biasanya yang menunggu pukul setengah
5 meski sudah bangun sejak tadi. Selain itu suasananya hening banget. Enak
dibuat merenung.
Aku
kembali ke meja belajarku, ku lihat hapeku menyala. Setelah dibuka, ternyata
hanya laporan pengiriman pesan. Wah smsku untuk Gilang baru terkirim ternyata.
Ya sudahlah. Nggk mungkin langsung di bales juga. Masih jam-jam sholat subuh.
Aku memutuskan keluar kamar. Siapa tau anak di kamar sebelah kosku udah melek
juga.
Hemm..sejuknya
diluar. Bersyukur deh dapet kosan yang biayanya terjangkau, asri karena banyak
pepohonan, dan ramai. Yah meskipun jarak dari kampus terhitung lumayan jauh
sih. Tapi kan ada istilah: semakin jauh langkah kita menuju tempat mencari
ilmu, semakin besar pahala kita. Hehe..Aamiin.
Beberapa
menit kurasa cukup untuk menghirup udara segar. Sadar bahwa teman-teman di kamar
sebelah belum ada yang keluar meski udah lumayan terang, aku masuk lagi ke
kamar. Melihat hape, dan..
1
message received
Gilang:
Apa kita ketemu aja kali ya di kampus?
07.07
a.m.
Yah
padahal pengen tiduran hari ini. Tapi dipikir-pikir nggak ada cara lain sih.
Tugas ini gimana nasibnya coba kalo nggak cepet-cepet dikasih ke Gilang. Gilang
disuruh ke kosan juga ribet pasti, bakal tambah lama karena dia nggak tau
tempat kosanku. Setelah ku pikir ulang, ku balas cepat sms nya.
hm..jam
berpa Lang?
Drrttt...
aku
tunggu jam 8 di kampus ya..
Hah?
Hello..ini udah jam 7 pak. Dan aku belum mandi. Ih dasar lah ini anak. Emang
sekarang dia lagi dimana sih? jangan bilang udah dikampus. Ckck
sejam lagi dong? Ya udah aku siap” dulu..
Hmm
alamat mandi bebek lah ini. set sat set...mandi, pake baju, jilbab, dan beres.
Masukin laptop ke dalem tas, nggk lupa semua barang-barang yang berhubungan
dengan tugas besar langsung ku masukin. Wew..capek juga. Berasa dikejar anjing
galak. Tapi..wow rekor lah. Segitu banyak yang dikerjain mulai mandi sampe
beres-beres tas cuma ngabisin 30 menit. Biasanya 30 menit mah cuma buat mandi.
Hmm efek underpressure nih haha. Thanks juga sih buat Gilang. Merasa sudah
siap, aku sms si Gilang.
kamu
dimana Lang? Udah nyampe? Atau masih dijalan? Ketemunya dimana?
Drrtttt...
oh
kamu udah siap? Kalo udah siap mah sekarang aja yu
Hmm
jam menunjukkan 07.35, lumayan lah buat naik angkot ke kampus. nggak bakal
telat
iya.
Oke aku otw sekarang.
Dalam
hati: pertanyaanku nggak dijawab lah. Ya udah sih, berangkat aja mending biar
nggak lama-lama. *Berharap nggak macet.
Drrtt...pesan
lagi dari Gilang.
sipp
Setelah
menunggu angkot cukup lama, nggak lama-lama amat sih. 3 menit hehe..akhirnya
angkot jurusan ke kampusku datang juga. Jalanan lumayan rame. Yah ada
kemungkinan kejebak macet dong. Harus sabar. Dan ternyata seperti yang kuduga..macet
euy. Di dalam angkot aku hanya sendiri. Berdua dengan bapak sopir maksudnya.
Tiba-tiba aku membayangkan.
....Gilang
mengajakku ke percetakan. Kami berdua boncengan naik motor. Tapi aku nggak bawa
helm. Dan ternyata Gilang udah nyiapin helm buat aku. Dalam bayanganku Gilang
berkata:
“Ini
Zhill helm buat kamu. Emang sengaja aku bawain.”
Dan
aku hanya dag dig dug..
Tiba-tiba
hapeku bergetar..
Drrtt..
Ya
ampun huss huss aku ngebayangin apaan sih. Itu nggak mungkin banget. Wah waa
kacau ni otak. Efek sendirian di angkot kali ya. Ckck. Ku lihat jalanan,
ternyata hampir sampai. Tapi sms belum sempat ku buka karena angkot sudah
berhenti. Aku turun dari angkot dan masih harus jalan kaki. Sambil jalan sambil
kubuka sms yang tadi. Ternyata dari Gilang.
di
selasar aula ya Zhill..
Hmm
berarti Gilang udah nungguin aku disana nih, pikirku. Saat itu aku sudah lupa
apa yang aku pikirkan di angkot tadi. Aku hanya berjalan sambil sedikit merasa
kantuk. Yah kantukku ternyata belum juga hilang meski udah diguyur shower tadi
pagi.
Di
selasar..
Dari
jauh aku bisa melihat dengan jelas. Gilang sedang memegang laptop, sepertinya
sedang mengerjakan sesuatu, dan dia...sendirian. Ku pikir bakal rame sama anak
cowok lainnya. Ya ampun malu lah, ini ceritanya bakal finishing berdua dong.
Kayak orang mau ngedate lah. Yang cowok nunggu ceweknya sendirian.
Hihihiii..sayangnya ini bukan di cafe. Tapi di selasar dan itu lesehan. Aku
berjalan terus mendekati Gilang. Dihadapanku aku hanya melihat dia. Karena
selasar sedang sepi saat itu. Hm rupanya Gilang tidak menyadari kehadiranku
hingga jarak kita hanya beberapa meter. Setelah benar-benar dekat aku
menyapanya. Ya syukur juga sih dia nggak nyadar aku mendekatinya. Jadi nggak
ngeliat ekspresiku waktu jalan haha *apa coba.
“hei
Lang. Lah kamu sendiri?”
“eh..udah
dateng. Iya. Emang sendirian kok. Kok lewat parkiran sebelah sana? Biasanya
dari gerbang depan.”
“hehe..nggak
pa pa biar deketan aja sih. Udah mulai tadi kah?”
“Lumayan
sih. Sok duduk aja. Ini tinggal gabungin yang kamu semalem.”
Aku
duduk disebelahnya. Kali ini kami benar-benar dekat. Tapi jangan mikir yang
aneh-aneh ya sodara-sodara, ini soal tugas haha. Aku juga membuka laptopku dan
mencari file yang akan dikirim.
“ini..pake
yang aku aja”
Gilang
menyerahkan flashdisknya. Yah tau aja ini orang kalo aku nggak bawa flashdisk.
Emang gelagatku memperlihatkan aku sedang butuh flashdisk apa. Ckck. Sambil
memindah-mindah data kami bercakap-cakap. Entah aku lupa apa saja yang kami
berdua obrolkan. Terlalu banyak haha.
“emang
dicetaknya dimana Lang?”
“Di
Sang Surya aja kalo gitu Zhill. Yang paling cepet disitu soalnya. Kan ini besok
harus udah jadi. Kalo ditempat lain aku takut nggak keburu”
“Jauh
nggak tempatnya?”
“Nggak
kok. Deket. Deket banget malah cuma disebelah sini..”, sedikit diam..
“Ikut
aja Zhill biar tau juga J”
“Oh
oke deh kalo emang deket. Sip sip.”, jawabku terdengar mantap.
Gilang
bilang deket banget, berarti jalan kaki dong. Okelah aku ikut. Masih pagi juga,
jadi nggak panas. *mikir---emang meski siang panas apa? Haha perasaan tetep
nggak bisa ngalahin panasnya kotaku deh. Bandung mah adem adem wae. J
Gilang
hanya mengangguk-angguk.
“Jalan
kaki, Lang?”
Saat
ku tanya itu, dia malah ketawa. Nah lho! Ko aneh.
“haha
ya nggak atuh Zhill, nggak sedeket itu. Jauh lah kalo jalan kaki. Naik motor
kok”
What?
Yaelah, tau bakal naik motor aku mah mending nggak ngikut da’..bisa ngeles
cucian banyak dikosan atau bla bla bla lainnya. Si Gilang mah, bilangnya deket.
Huhu..aku kan risi kalo boncengan. Ckck. Gimana ya? Aku langsung mikir waktu
itu. Kayaknya juga nggak mungkin aku bilang nggak ikut. Nggak enak juga sama
Gilang, dikira aku ilfeel lagi naik motor. Ya sudahlah. Cuaca juga cerah ko.
Nggak bakal lama juga.
“hoho
lah kupikir bisa jalan kaki Lang. Kamu bilangnya deket banget tadi”
“haha..kamu
mah ada-ada aja Zhill”
“J”
Yah
asal nggak mikir apa-apa aja lah, bakal aman. Ini hanya sekedar boncengan,
nggak lebih.
Setelah
semuanya beres, kami siap berangkat ke percetakan. Membereskan semuanya, dan
berjalan ke parkiran.
“eh
Lang aku nggak bawa helm”
Entah
suaraku yang kurang kenceng atau emang si Gilangnya nggak denger aku nggak tau.
Aku nggak denger dia ngejawab pertanyaanku waktu itu. Yang kuingat ketika kami
sudah sampai didepan motornya.
“ini
helmnya.”
Yah
dia bawa helm 2 lah. Dalam hati: nggak boleh mikir macem-macem Zhilla..mungkin
tadi abis ngaterin adeknya, atau mungkin pacarnya.
“Oh emang abis nganter siapa tadi
Lang? Ko bawa helm 2?”, aku memberanikan diri untuk bertanya.
Belum
dijawab, karena dia lagi sibuk mau ngeluarin motornya dari parkiran yang
lumayan padet lah.
“Nggak
kok...”
Diem
bentar..
“Emang
sengaja bawa..”
Jleb...*dag
dig dug..jantungku berdetak kenceeng banget. Ya ampun seketika aku ingat apa
yang aku bayangkan tadi diangkot. Aku nggak nyangka. Kok persis sih. Kok mirip
sih. Ini benar-benar di luar dugaan lah. Nggak muna sih emang ada getar-getar
di dada waktu tau dia bilang gitu. Itu tuh bukan Gilang banget deh menurut aku.
Dibilang ngegombal tapi bukan gombalan, dia kan bukan tipe anak yang suka
ngegombal. Hadu duh entah. Pokoknya hari itu bikin aku seneng, penasaran,
kaget, dan bikin dag dig dug terus selama perjalanan naik motornya. Haha.. may
be that time when our expectation was happened.. TERNYATA tidak semua yang kita
bayangkan tidak bisa terjadi. TERNYATA tidak semua hal mustahil tidak bisa
terjadi. Dan TERNYATA ada banyak hal indah yang terjadi dalam hidup, sebenarnya
pernah kita bayangkan sebelumnya.
It’s
so suprise.
Anything
is impossible to be happened.
Ini
ceritaku, apa ceritamu??
J
***
Eits..cerita ini diambil dari cerita seorang temanku hehe..terima kasih inspirasinya..
***
Eits..cerita ini diambil dari cerita seorang temanku hehe..terima kasih inspirasinya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar