menu

Jumat, 04 Januari 2013

TERNYATA....


Saat aku membuka mbah google, tidak sengaja aku menemukan sebuah kalimat yang entah siapa pembuatnya.

“Lelaki lebih suka terlihat tampan daripada terlihat cerdas. Karena perempuan lebih suka membayangkan daripada berpikir”
Setuju??
Awalnya aku tidak merespon tulisan ini dengan kata setuju. Karena mungkin aku belum ngeh dengan maksudnya. Saat kubaca pertama kali, seolah-olah seperti angin. Masuk telinga kanan lalu keluar di telinga kiri. Tak ada sepatah kata pun yang nyangkut di otak. Sadar bahwa ternyata pikiranku tidak sedang bersama tubuhku, dengan sengaja ku ulangi lagi membaca kalimat itu. Dan kalian tau apa yang terjadi? Aku mengangguk-anggukkan kepala secara spontan segera setelah membacanya untuk yang kedua kali. Kayaknya sih aku terhipnotis dengan kalimat yang kubaca itu. Saat itulah aku benar-benar menyetujui bahwa kalimat itu benar. Perempuan memang lebih suka membayangkan daripada berpikir. Coba sekarang kita buktikan! #oops maksudku untuk kita yang merasa perempuan.
Saat kita dihadapkan pada dua cowok:
1.  Cowok keren---entah hati dan otaknya juga keren atau nggak
2. Cowok pinter---emang keliatan muka cowok pinter? Katakanlah penampilan si cowok ini dibawah standar. *jahat lah..tapi tenang sodara-sodara..ini hanya asumsi.
Nah, sekarang kira-kira cowok mana sih yang bakal jadi perhatian kita?
Sadar atau nggak, kebanyakan dari kita akan menjawab: ya jelas yang lebih keren dong..:) meski ada yang masih melontarkan alasan-alasan seperti: “yaa lihat dulu sih cowok kerennya baik apa nggak. ..” haha, helloow intinya yang diomongin pertama kali cowok keren kan. Ya udah sih.
Buat yang masih berpikir ulang untuk menyatakan setuju, cuma sedikit menegaskan aja sih. Jawablah dengan jujur, toh nggak bakal diapa-apain juga J. Sekalian kita menghindarkan diri dari sifat munafik. Ya, kan?
Intinya kalo mau dipikir berapa kali pun, kalimat diatas banyak benernya. Aku yakin 9 dari 10 perempuan di dunia mengiyakan kalimat itu---eceilee, terlalu yakin pisan euy J..
Eh eh tapi, gimana ceritanya ya kalau apa yang sempat kita (perempuan) bayangkan ternyata kejadian? Bahkan limit mendekati persis dengan apa yang dibayangkan. Ada yang bahagiaa banget karena yang dibayangkan adalah sesuatu yang indah-indah. Namun tak jarang yang pilu karena kebetulan dia membayangkan yang seharusnya tak perlu dibayangkan.
Yah positif thinking aja sih ya..will there is a rainbow after the rain..:)
Tapi kalau dipikir-pikir, akan lebih seru jika kita berkesempatan mengalami keduanya. Jadi kita punya cerita. Nggak asik dong kalo hidup bahagia doang isinya..nggak berwarna. Betul nggak?
Buat yang belum pernah ngerasain, sok mending baca dulu sebuah cerita dibawah ini, kali aja ada sedikit getar-getar di dada saat membacanya *apa coba..J

Aku duduk di depan laptop mini kesayanganku. Kali ini bukan lagi di atas kasur seperti biasanya. Aku sengaja duduk di kursi meja belajarku biar nggak cepet capek. Sekaligus menjauhkan diri untuk sementara waktu dari keramaian-keramaian di kasur kamarku, yang sudah ku tau teman-temanku akan menggelar pesta nonton film lagi. Haha begitulah setiap malam kamar kosku menjadi basecamp untuk nonton film rame-rame, jadi jarang banget sepi. Maklum lah kalo mager nggak ada tugas kuliah apalagi libur, kan lumayan nonton film. Sekalian refreshing. Kebanyakan list filmya sih kalo nggak film korea ya film jepang. Pokoknya yang romantis-romantis deh. Haha kan cewek suka yang romantis. Oops..salah ya..*mikir--emang ada cewek yang masih ngelak? Tapi ya, meski rame, nggak masalah lah. Aku suka keramaian tapi cinta kedamaian. Aseekk...
Melihatku di depan meja belajar, teman-temanku yang bila kuhitung saat itu ada 6 orang, mulai bertanya dan berkata yang menurutku “ada adaa aja”.
“Zhil, tumben lu nge-laptop nya di meja? Biasanya juga tetep nggk pindah dari kasur lu..” kata salah satu temenku yang paling gendut.
“haha kita terlalu rame meureun. Zhilla sampe nggak kuat deket-deket kita lagi”, tambah temanku yang terkenal paling mbois. Ckck..cewek ko mbois.
“eh bukan bukan, Zhilla itu lagi mau curhat sama laptopnya, biar nggak keliatan kita ekspresinya waktu nulis. Haha. Zhill, Zhill, kok tiap hari mainannya ngebloog terus. Aku mah mending nonton pilem da’..haha”
Dan masih panjang celetuk-celetukan mereka hingga terhenti setelah filmnya resmi akan dimulai.
Hmm ada-ada aja lah mereka. Tapi setelah merespon beberapa celetukan yang ku dengar, aku mulai fokus dengan laptopku. Menyalakan modem dan mengkoneksikannya dengan internet. Tak lupa headset ku tempelkan pada kedua telingaku agar lantunan lagu-lagu roman dapat terdengar lebih jelas. Yaa itung-itung biar nggak kedengaran suara ricuh disekitar sih haha. Sambil mengkoneksi internet, hape juga ku letakkan di samping kanan supaya mudah diraih saat ‘dia’ menghubungiku. Aku mulai fokus. Karena malam ini aku akan berchatting dengan salah seorang temanku. Dan kemungkinan juga sambil sms dan telpon. Idiiihhh serakah amat yak. Nggak sms, telpon, chat juga iya. Ckck..
Semua sudah siap. Saat ku buka akun facebook ternyata benar saja. Sudah ada 2 pesan darinya. Hey hey...sebentar. Sepertinya aku harus memperkenalkan dia dulu ya, biar nggak ada pikiran-pikiran aneh. (dan ternyata nggak ada yang kepikiran apa-apa..#GubrakK
Namanya Gilang. Dia termasuk salah satu mahasiswa aktif di kampus. Berkecipung di dunia kabinet dan sempat dipercayai memegang beberapa acara angkatan. Pinter? Ya jangan ditanya. Karena hampir semua teman-temanku pinter. Termasuk aku—Aamiin hehe. Lalu soal tampang..boleh lah. Terbukti banyak yang mengaguminya. Dia ramah dan baik, yaa seperti kebanyakan orang sunda lainnya. Logatnya masih kental, apalagi saat bersama anak sunda lainnya. Asli kita-kita yang  non-sunda dibikin puyeng. Nggak ngerti artinya. Tapi aku sering ikutan ketawa kalo denger pembicaraan mereka, meski nggak ngerti artinya. Sampe pernah juga diketawain gara-gara sok tau, pake ikutan ketawa segala. Padahal yang anak sunda pengen ngeliat aku kebingungan ngedenger obrolan mereka. Yah gagal total da’. Haha.. (o iya aku orang Jawa..:))
“Zhilla teh lucu pisan, teu ngarti hartina tapi ikutan ketawa...”
Ya ampuun pas lagi ngomong itu tuh cute banget lah si Gilang. Jadi makin kenceng aku ketawanya. Sebenernya sih emang gara-gara dia aku ketawa. Abis lucu kalo lagi ngomong sunda tuh.
Dia orang Bandung, jadi tinggal dirumah, nggak nge-kos kayak aku. Sempet kepo sih, rumahnya lumayan jauh dari kampus hoho *apa coba pake dikepoin segala.
Tapi..aku menganggapnya hanya teman *hmm serius nggak ya..
Iya, seriusan. Jujur nggak ada feel apa-apa sih. Atau mungkin belum? Gatau haha.. oke balik ke ceritanya, perkenalan cukup lha ya..:)
Aku segera membuka pesan dari Gilang. Seperti yang kuduga, pesan-pesannya memang seputar tugas besar. *oh iya. Jadi ceritanya aku sekelompok sama Gilang untuk tugas membuat buku. Temanya sih seputar alam. Tapi lumayan mengurah tenaga, waktu, dan biaya. Tadi siang kami sepakat untuk saling chatting buat nyelesein itu buku. Maklum lah, ada koneksi internet, kenapa nggak dimanfaatin kan. sebenarnya satu kelompok terdiri dari 10 anak dengan 5 cewek dan 5 cowok. *pas banget kan..hehe apa coba. Tetapi semuanya sudah bekerja. Dan bukunya hampir jadi, hanya butuh sedikit sentuhan. Nah, kebetulan aku yang dipercayai untuk finishing touch nya, dan Gilang adalah ketua kelompok yang dipilih sebagai formalitas. Jadilah untuk akhir penyelesaian buku ini, aku dan Gilang yang melanjutkan.
Cukup lama aku dan Gilang berchatting ria, dipikiranku cuma satu. Tugas ini harus selesai malam ini, dan besok tinggal dicetak. Email juga aktif, karena nggak jarang kami perlu saling berkirim data. Hingga tiba waktunya aku harus mengirim file yang berisi cover untuk buku kami. Sayangnya, datanya terlalu besar. Tau lah ya kuota maksimum pengiriman file lewat email hanya 25 MB..sedangkan file yang mau aku kirim lebih dari 100 MB. Kami sedikit bingung, padahal rencana malam itu harus bener-bener fix. Akhirnya karena malam juga sudah sangat larut (pukul 24.00), bahkan teman-temanku yang tadinya ramai kini sudah menghilang ditelan dunia mimpi masing-masing, suasananya limit mendekati hening, dan dipikir-pikir ngeri pisan yah sendirian. Akupun mengakhiri chatting, Gilang juga demikian. Udah ngantuk pisan kali si Gilang. Mataku juga udah capek banget, butuh lakban biar nggak merem. So..chatting facebook, sms, dan email, terputus sudah. Entah bagaimana memutuskan komunikasi malam itu, aku lupa. Yang kuingat aku langsung tepar di kasur. Mulai masuk di dunia kapukku. Zzzz...
Drrttt..drrtttt..deerrrtttt...
Hapeku bergetar. Biasa..alarmku berbunyi setiap jam 3 pagi. Hah? Jam 3? Ya ampun ternyata aku lupa nggak nyetting ulang itu alarm. Padahal maksud hati pengen bangun jam 5.an..yah. Berarti semalam hanya tidur 3.an jam dong. Oh Tuhan.
Tetapi tiba-tiba pikiranku langsung ingat pada tugas besar yang belum selesai. Oh tidakK. Aku segera membuka lagi laptopku. Tak peduli masih hening juga, karena kedua teman kosku masih pulas. Aku tancapkan lagi modemku, entah untuk apa. Mungkin berharap ada ide saat membuka facebook. Dan ternyata..Gilang mengirim pesan lagi. 2 menit yang lalu. Wow, berarti dia juga hanya tidur 3 jam dong.
Zhill, ada satu halaman lagi yang belum ada desainnya, kamu bisa ngerjainnya?”
Hemm..ku balas dengan sedikit cepat.
oh ya udah aku kerjain sekarang Lang
Padahal ku tau aku masih ngantuk berat.
lah udah bangun? Nggak sekarang juga gpp kali Zhill, kayaknya msih ngantuk tuh
..
haha emang ngantuk sih tapi tanggung lah tidur lagi. Kamu baru bangun juga?
..
Aku emang nggak tidur ko
Hah? Ampun deh ini anak, ngebelain nggak tidur lah. Duh duh Gilang..ckck.
hah? Seriusan?
..
iya..males mau tidur kerjaannya belum kelar.
..
hemm ceilee bapak ketua mah, cocok pisan kalo gitu jadi ketua. Nggak salah pilih dong :D
..
:D ada-ada aja kamu Zhill..nggak gitu juga atuh. Km tuh yang harusnya jadi ketua. Yang ngurusin hampir semuanya kamu. Idenya juga kamu.
..
Euleuh-euleuh si bapak, selama masih ada cowok kenapa harus cewek kan? haha..
..
ya ya ya..bisa J
Aku tak membalas lagi. Kupikir memang tak memerlukan balasan. Tapi entah kenapa tiba-tiba rasa kantukku hilang. Kondisi itu kumanfaatkan untuk mengerjakan satu halaman yang belum kelar. Ayo ayo fight! Hari ini harusnya udah nggak ngapa-ngapain lah, tinggal dibawa ke percetakan, huhu. Tapi tak apa, ayo Zhilla semangat! Pasti bisa!
Begitulah aku menyemangati diriku sendiri. Dan mulai bekerja. 1 menit, 10 menit, 30 menit, dan selesai. Kalo ide muncul dengan cepat mah nggak perlu lama-lama juga buat desain cuma satu halaman, ya kan?
Aku segera mengabarkan Gilang. Kali ini melalui sms. Karena facebook sudah ku off-kan dan malas sign in lagi.
Lang desainnya udah. Tapi gimana ngirimnya? Kan nggak muat?
Drrtt..drrttt
iya Zhill, gimana ya. Aku juga bingung. Selain email apa lagi yang bisa buat ngirim data? Kalo di pesan fb bisa nggk?
..
hmm kurang tau juga Lang kalo file kayak gini bisa ato nggk. Ntar aku coba ya..
Allahu Akbar Allaaaahu Akbar.
Adzan subuh pun berkumandang. Sementara menunggu balasan dari Gilang, aku pergi ke kamar mandi. Mumpung masih bisa denger adzan, sholat dulu ah.
...
Mungkin hanya 7 menitan aku bersujud subuh ini. Tapi aku merasa beda. Subuh ini aku sholat sangat tepat waktu. Tidak seperti biasanya yang menunggu pukul setengah 5 meski sudah bangun sejak tadi. Selain itu suasananya hening banget. Enak dibuat merenung.
Aku kembali ke meja belajarku, ku lihat hapeku menyala. Setelah dibuka, ternyata hanya laporan pengiriman pesan. Wah smsku untuk Gilang baru terkirim ternyata. Ya sudahlah. Nggk mungkin langsung di bales juga. Masih jam-jam sholat subuh. Aku memutuskan keluar kamar. Siapa tau anak di kamar sebelah kosku udah melek juga.
Hemm..sejuknya diluar. Bersyukur deh dapet kosan yang biayanya terjangkau, asri karena banyak pepohonan, dan ramai. Yah meskipun jarak dari kampus terhitung lumayan jauh sih. Tapi kan ada istilah: semakin jauh langkah kita menuju tempat mencari ilmu, semakin besar pahala kita. Hehe..Aamiin.
Beberapa menit kurasa cukup untuk menghirup udara segar. Sadar bahwa teman-teman di kamar sebelah belum ada yang keluar meski udah lumayan terang, aku masuk lagi ke kamar. Melihat hape, dan..
1 message received
Gilang:                
Apa kita ketemu aja kali ya di kampus?
07.07 a.m.
Yah padahal pengen tiduran hari ini. Tapi dipikir-pikir nggak ada cara lain sih. Tugas ini gimana nasibnya coba kalo nggak cepet-cepet dikasih ke Gilang. Gilang disuruh ke kosan juga ribet pasti, bakal tambah lama karena dia nggak tau tempat kosanku. Setelah ku pikir ulang, ku balas cepat sms nya.
hm..jam berpa Lang?
Drrttt...
aku tunggu jam 8 di kampus ya..
Hah? Hello..ini udah jam 7 pak. Dan aku belum mandi. Ih dasar lah ini anak. Emang sekarang dia lagi dimana sih? jangan bilang udah dikampus. Ckck
sejam lagi dong? Ya udah aku siap” dulu..
Hmm alamat mandi bebek lah ini. set sat set...mandi, pake baju, jilbab, dan beres. Masukin laptop ke dalem tas, nggk lupa semua barang-barang yang berhubungan dengan tugas besar langsung ku masukin. Wew..capek juga. Berasa dikejar anjing galak. Tapi..wow rekor lah. Segitu banyak yang dikerjain mulai mandi sampe beres-beres tas cuma ngabisin 30 menit. Biasanya 30 menit mah cuma buat mandi. Hmm efek underpressure nih haha. Thanks juga sih buat Gilang. Merasa sudah siap, aku sms si Gilang.
kamu dimana Lang? Udah nyampe? Atau masih dijalan? Ketemunya dimana?
Drrtttt...
oh kamu udah siap? Kalo udah siap mah sekarang aja yu
Hmm jam menunjukkan 07.35, lumayan lah buat naik angkot ke kampus. nggak bakal telat
iya. Oke aku otw sekarang.
Dalam hati: pertanyaanku nggak dijawab lah. Ya udah sih, berangkat aja mending biar nggak lama-lama. *Berharap nggak macet.
Drrtt...pesan lagi dari Gilang.
sipp
Setelah menunggu angkot cukup lama, nggak lama-lama amat sih. 3 menit hehe..akhirnya angkot jurusan ke kampusku datang juga. Jalanan lumayan rame. Yah ada kemungkinan kejebak macet dong. Harus sabar. Dan ternyata seperti yang kuduga..macet euy. Di dalam angkot aku hanya sendiri. Berdua dengan bapak sopir maksudnya. Tiba-tiba aku membayangkan.
....Gilang mengajakku ke percetakan. Kami berdua boncengan naik motor. Tapi aku nggak bawa helm. Dan ternyata Gilang udah nyiapin helm buat aku. Dalam bayanganku Gilang berkata:
“Ini Zhill helm buat kamu. Emang sengaja aku bawain.”
Dan aku hanya dag dig dug..
Tiba-tiba hapeku bergetar..
Drrtt..
Ya ampun huss huss aku ngebayangin apaan sih. Itu nggak mungkin banget. Wah waa kacau ni otak. Efek sendirian di angkot kali ya. Ckck. Ku lihat jalanan, ternyata hampir sampai. Tapi sms belum sempat ku buka karena angkot sudah berhenti. Aku turun dari angkot dan masih harus jalan kaki. Sambil jalan sambil kubuka sms yang tadi. Ternyata dari Gilang.
di selasar aula ya Zhill..
Hmm berarti Gilang udah nungguin aku disana nih, pikirku. Saat itu aku sudah lupa apa yang aku pikirkan di angkot tadi. Aku hanya berjalan sambil sedikit merasa kantuk. Yah kantukku ternyata belum juga hilang meski udah diguyur shower tadi pagi.
Di selasar..
Dari jauh aku bisa melihat dengan jelas. Gilang sedang memegang laptop, sepertinya sedang mengerjakan sesuatu, dan dia...sendirian. Ku pikir bakal rame sama anak cowok lainnya. Ya ampun malu lah, ini ceritanya bakal finishing berdua dong. Kayak orang mau ngedate lah. Yang cowok nunggu ceweknya sendirian. Hihihiii..sayangnya ini bukan di cafe. Tapi di selasar dan itu lesehan. Aku berjalan terus mendekati Gilang. Dihadapanku aku hanya melihat dia. Karena selasar sedang sepi saat itu. Hm rupanya Gilang tidak menyadari kehadiranku hingga jarak kita hanya beberapa meter. Setelah benar-benar dekat aku menyapanya. Ya syukur juga sih dia nggak nyadar aku mendekatinya. Jadi nggak ngeliat ekspresiku waktu jalan haha *apa coba.
“hei Lang. Lah kamu sendiri?”
“eh..udah dateng. Iya. Emang sendirian kok. Kok lewat parkiran sebelah sana? Biasanya dari gerbang depan.”
“hehe..nggak pa pa biar deketan aja sih. Udah mulai tadi kah?”
“Lumayan sih. Sok duduk aja. Ini tinggal gabungin yang kamu semalem.”
Aku duduk disebelahnya. Kali ini kami benar-benar dekat. Tapi jangan mikir yang aneh-aneh ya sodara-sodara, ini soal tugas haha. Aku juga membuka laptopku dan mencari file yang akan dikirim.
“ini..pake yang aku aja”
Gilang menyerahkan flashdisknya. Yah tau aja ini orang kalo aku nggak bawa flashdisk. Emang gelagatku memperlihatkan aku sedang butuh flashdisk apa. Ckck. Sambil memindah-mindah data kami bercakap-cakap. Entah aku lupa apa saja yang kami berdua obrolkan. Terlalu banyak haha.
“emang dicetaknya dimana Lang?”
“Di Sang Surya aja kalo gitu Zhill. Yang paling cepet disitu soalnya. Kan ini besok harus udah jadi. Kalo ditempat lain aku takut nggak keburu”
“Jauh nggak tempatnya?”
“Nggak kok. Deket. Deket banget malah cuma disebelah sini..”, sedikit diam..
“Ikut aja Zhill biar tau juga J
“Oh oke deh kalo emang deket. Sip sip.”, jawabku terdengar mantap.
Gilang bilang deket banget, berarti jalan kaki dong. Okelah aku ikut. Masih pagi juga, jadi nggak panas. *mikir---emang meski siang panas apa? Haha perasaan tetep nggak bisa ngalahin panasnya kotaku deh. Bandung mah adem adem wae. J
Gilang hanya mengangguk-angguk.
“Jalan kaki, Lang?”
Saat ku tanya itu, dia malah ketawa. Nah lho! Ko aneh.
“haha ya nggak atuh Zhill, nggak sedeket itu. Jauh lah kalo jalan kaki. Naik motor kok”
What? Yaelah, tau bakal naik motor aku mah mending nggak ngikut da’..bisa ngeles cucian banyak dikosan atau bla bla bla lainnya. Si Gilang mah, bilangnya deket. Huhu..aku kan risi kalo boncengan. Ckck. Gimana ya? Aku langsung mikir waktu itu. Kayaknya juga nggak mungkin aku bilang nggak ikut. Nggak enak juga sama Gilang, dikira aku ilfeel lagi naik motor. Ya sudahlah. Cuaca juga cerah ko. Nggak bakal lama juga.
“hoho lah kupikir bisa jalan kaki Lang. Kamu bilangnya deket banget tadi”
“haha..kamu mah ada-ada aja Zhill”
J
Yah asal nggak mikir apa-apa aja lah, bakal aman. Ini hanya sekedar boncengan, nggak lebih.
Setelah semuanya beres, kami siap berangkat ke percetakan. Membereskan semuanya, dan berjalan ke parkiran.
“eh Lang aku nggak bawa helm”
Entah suaraku yang kurang kenceng atau emang si Gilangnya nggak denger aku nggak tau. Aku nggak denger dia ngejawab pertanyaanku waktu itu. Yang kuingat ketika kami sudah sampai didepan motornya.
“ini helmnya.”
Yah dia bawa helm 2 lah. Dalam hati: nggak boleh mikir macem-macem Zhilla..mungkin tadi abis ngaterin adeknya, atau mungkin pacarnya.
“Oh emang abis nganter siapa tadi Lang? Ko bawa helm 2?”, aku memberanikan diri untuk bertanya.
Belum dijawab, karena dia lagi sibuk mau ngeluarin motornya dari parkiran yang lumayan padet lah.
“Nggak kok...”
Diem bentar..
“Emang sengaja bawa..”
Jleb...*dag dig dug..jantungku berdetak kenceeng banget. Ya ampun seketika aku ingat apa yang aku bayangkan tadi diangkot. Aku nggak nyangka. Kok persis sih. Kok mirip sih. Ini benar-benar di luar dugaan lah. Nggak muna sih emang ada getar-getar di dada waktu tau dia bilang gitu. Itu tuh bukan Gilang banget deh menurut aku. Dibilang ngegombal tapi bukan gombalan, dia kan bukan tipe anak yang suka ngegombal. Hadu duh entah. Pokoknya hari itu bikin aku seneng, penasaran, kaget, dan bikin dag dig dug terus selama perjalanan naik motornya. Haha.. may be that time when our expectation was happened.. TERNYATA tidak semua yang kita bayangkan tidak bisa terjadi. TERNYATA tidak semua hal mustahil tidak bisa terjadi. Dan TERNYATA ada banyak hal indah yang terjadi dalam hidup, sebenarnya pernah kita bayangkan sebelumnya.
It’s so suprise.
Anything is impossible to be happened.
Ini ceritaku, apa ceritamu?? 
J
***
Eits..cerita ini diambil dari cerita seorang temanku hehe..terima kasih inspirasinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar