menu

Sabtu, 06 April 2013

PIALA TERBESAR YANG PERNAH KUDAPAT

Ini kudapat ketika di SMA.
Hari itu hari Sabtu. Aku duduk santai sambil mengerjakan pesanan lukisan wall di ruang tamu. Hari memang sangat cerah, entah ada apa dengan hari itu. Tiba-tiba aku mendengar suara handphone 'rongsokan'ku bergetar. Ada nomor baru tertera di layar hapeku. Dia memanggil. Aku bingung. Perasaan yang selalu muncul saat aku menerima telepon dari nomor baru yang belum kuketahui siapa diseberang sana. Kutengok kanan kiri, berharap ada ibuku yang mau menerimanya. Itu selalu kulakukan. Hanya saja, hari itu aku sedang sendiri di dalam rumah. Ibu sepertinya ke pasar. Sedangkan bapakku mengurusi laporan keRTannya. Ditambah adik-adikku sedang main di rumah bibi. Ada nenek kesayanganku sih di dalam. Tapi tak mungkin juga beliau yang kuminta menerima telepon. Akhirnya dengan keberanian yang tidak terlalu besar aku memencet tombol hijau di hapeku tanda aku menerima panggilan itu.
"halo, selamat pagi"
"ya? selamat pagi", jawabku
"benar ini dengan Winda Diana?"

"ya, benar mas. Maaf ini dengan siapa", awalnya aku ragu memanggilnya mas. Tapi untuk memanggil 'Pak' rasanya kurang enak. Suara diseberang terdengar sangat muda.
"saya Arief dari panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah tentang Narkoba. Selamat Winda menjadi salah satu pemenang di lomba ini. Untuk juara 1 2 atau 3 nya akan diumumkan di tempat."
"hah? Alhamdulillah. Seriusan mas?"
"iya. jadi besok hari Minggu jam 07.00 Winda harus datang ke Kantor Walikota untuk menerima hadiah serta pengumuman juaranya. Guru pembimbing juga diharapkan hadir ya. Sekali lagi selamat."
"waa baik mas. Terima kasih atas informasinya. Besok saya dan guru pembimbing kesana."
"iya, sampai jumpa di kantor walikota ya Winda"
klik
telepon selesai.
Aku seperti mimpi. Benarkah ini?
---
Aku menceritakan semuanya pada ibu-bapakku. Dengan antusias tentunya. Bak seorang anak TK yang mendapat balon dari ibu-bapaknya. Aku sungguh girang. Setelah itu, aku langsung mengabarkan guru pembimbing. Mendengar kabar dariku, guruku juga girang. Alhamdulillah. Ini nyata.
---
Esoknya, aku diantar bapak ke kantor walikota yang sudah ditunjukkan. Kebetulan bapakku sering ke kantor walikota, karena beliau seorang RT. Jadi mungkin rasanya biasa-biasa saja. Bedanya, jika kemarin" bapak ke kantor walikota untuk mengurusi tugasnya, kali ini beliau mengantar putrinya mengambil hadiah.
Aku belum membayangkan hadiahnya apa. Karena akupun juga belum tau toh akan mendapat juara berapa. Saat pengumuman itu tiba. Rasanya aku ingin menangis ditempat. Juara 1 diraih oleh ananda Winda Diana Sari dari SMA Negeri 4 Probolinggo.
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar