Ternyata masih
sama seperti tiga bulan yang lalu. Mungkin satu tahun yang lalu lebih tepatnya.
Saat perdebatan sedikit demi sedikit menghiasi pertemananku dengannya. Dia
masih dingin. Kami masih enggan untuk menyapa satu sama lain.
Aku kagok dibuatnya. Kata-kata yang sudah ku persiapkan untuknya
tiba-tiba hilang. Entah kata-kata itu ataukah keberanianku yang hilang tak tau
kemana. Yang pasti yang sangat ku ingat, aku tak mampu menyapanya. Apakah dia
juga merasa demikian? Aku tahu dia sebenarnya ingin bicara. Tatapan itu ku
kenal. Hanya saja kata sapaan yang ku harapkan keluar dari mulutnya tak muncul.
Harapanku sirna. Apakah dia lupa hanya untuk sekedar menyapa? Atau memang
kehilangan kata layaknya apa yang kurasa? Semua jadi samar-samar lagi. Tak ada
penjelasan yang berarti. Aku rindu jokes nya yang membuat hidup suasana.
Aarrgghh..#
Where is your self the last? I miss it so much. Don’t you remember how you made
joke to me the last? Please don’t make me confused. I haven’t known what you
feel yet. Are you still angry to me? Or you just can’t show your friendly to
me? Please talk to me #. I hope it so much. You should know that I have
forgiven you in the last. Because actually I can’t angry to you. Your smile,
your laugh, your joke and your attitude make me happy. You can lost my
worry and blur my problem into your joke. I laugh. But now, you just
make me hurt. Your say and almost all of thing you do make me hurt. I can’t
believe you done it. Until we are separated from senior high school and begin
the real of our live each other, you still “cold” to me. What’s my mistake #?
How big it? Until you can’t forgive me. You never talk to me like before. I miss
it. I miss it so much L in any time of mind there is you,
your self, and our misunderstanding since now.
H’h..andai saja
aku memiliki keberanian yang lebih untuk terlebih dulu menyapanya. Tapi
kenyataanya memang aku tak mampu. Kemarin, saat kami bertemu, aku berharap kami
dapat berbicara. Setidaknya hanya menyapa. Itupun sudah cukup bagiku. Namun
rupanya Allah belum memberi kita kesempatan itu. Lagi-lagi aku harus bersabar
menunggu waktu. Let time answers itu. Aku dan dia entah seperti apa nanti. Tidak
ada yang tahu. Jika Allah nanti mempertemukan kami kembali, aku hanya berharap
keadaannya bisa berubah seperti semula. Saat aku dan dia, masih bercanda gurau
layaknya TEMAN. Tidak seperti sekarang yang seperti MUSUH. #oo
Keadaan
ini jelas membuatku gerah. Gerah ingin marah –karena merasa aku tak bersalah,
dan sudah mencoba berdamai-. Gerah ingin menangis –terutama melihat tingkahnya
yang benar-benar membuat hati panas-. Gerah ingin melupakannya–tapi sayang
belum bisa-. Lelucon-lelucon yang dulu masih kuingat dengan jelas. Mungkin itu
yang membuatku susah melupakan kenangan dulu. Ah # kenapa kita harus berselisih
seperti ini? Kenapa se-lama ini kita tak saling bicara? This is the first time
I have enemy like you. So long –for me- and it make me disturb –because
you always come to my brain :o-
If I can
choose, I will choose never know you. So you will not be my enemy like now –may
be-. Yaahhh..tapi menyesal juga nggak ada gunanya. Untuk apa? Tetap tak bisa
merubah situasi yang ada. Kita juga masih tetap tak saling bicara. ;uugghh yang
masih sangat memungkinkan untuk dilakukan adalah bersabar. Ya. Menunggu waktu
yang kan menjawab semua. Kita buktikan nanti # siapa yang pantas dan tidak
pantas dijadikan musuh. Aku, kamu, atau tidak kedua-duanya -semoga yang terakhir
(karena kamu memang tak pastas dijadikan musuh :o -
Hmmm, imagine
that we are at the moment where nothing problems between us. Imajine that we
still talk to each other, and imagine that we still be friend like before. It
sound good I think. It’ll be a beautiful moment especially when we’ll separate.
Everything is well. Ooouu..now, I’m just like a hope girl who want to catch
star. And the star is you. I wish someone who can make color in my life come
back to me. Unfortunately it just be a dream. Just dream! When the time will
come?? #h’h I still remember when you sing to me (in front). You sing
D’bagindasàMaafkan
aku..just make me melting. So sweet..
Masih ku ingat
dengan jelas. Lagu itu..lagu ini. Lagu yang sedang kudengarkan saat ini.
Ingaatt..lirik lagu yang membuatku mengingatkmu. Kamu yang menyanyikannya
ketika aku berjalan tepat dihadapanmu. Masih ingatkah masa itu??
Maafkan
aku melukis luka
Membuatmu
bersedih, mengundang air mata
Cinta...tak
mengapa kau marah...
#please!
Semua ingatan itu tak mungkin dengan cepat ku hilangkan dari otakku. Jika kau
terganggu karna ku memikirkanmu, jangan salahkan aku! Karena memang ini bukan
salahku. Jangan pula tanyakan padaku. Tanyakan saja pada hatimu. Apa yang sudah
dia perbuat padaku, pada otakku, bahkan pada hatiku. It just make me must,
must, and must remember you! You should know it all. Why must sometimes I can’t
show my friendly to you, but sometimes I also can’t show my angry to you.
Because basically, I don’t know how is my feeling to you, so I haven’t could to
shown it yet. I’m confused how to improve that. I still to choose silent and
nothing voice than I do an embarrass something. It will be better I think.
Although sometimes it is not a good choice. But I can’t thinking logically if
suddenly I’m at the no safety situation (in my mind).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar