menu

Senin, 10 Desember 2012

Aku dan Dia..Masih tak saling bicara :o


Ternyata masih sama seperti tiga bulan yang lalu. Mungkin satu tahun yang lalu lebih tepatnya. Saat perdebatan sedikit demi sedikit menghiasi pertemananku dengannya. Dia masih dingin. Kami masih enggan untuk menyapa satu sama lain. Aku kagok dibuatnya. Kata-kata yang sudah ku persiapkan untuknya tiba-tiba hilang. Entah kata-kata itu ataukah keberanianku yang hilang tak tau kemana. Yang pasti yang sangat ku ingat, aku tak mampu menyapanya. Apakah dia juga merasa demikian? Aku tahu dia sebenarnya ingin bicara. Tatapan itu ku kenal. Hanya saja kata sapaan yang ku harapkan keluar dari mulutnya tak muncul. Harapanku sirna. Apakah dia lupa hanya untuk sekedar menyapa? Atau memang kehilangan kata layaknya apa yang kurasa? Semua jadi samar-samar lagi. Tak ada penjelasan yang berarti. Aku rindu jokes nya yang membuat hidup suasana.
Aarrgghh..# Where is your self the last? I miss it so much. Don’t you remember how you made joke to me the last? Please don’t make me confused. I haven’t known what you feel yet. Are you still angry to me? Or you just can’t show your friendly to me? Please talk to me #. I hope it so much. You should know that I have forgiven you in the last. Because actually I can’t angry to you. Your smile, your laugh, your joke and your attitude make me happy. You can lost my worry and blur my problem into your joke. I laugh. But now, you just make me hurt. Your say and almost all of thing you do make me hurt. I can’t believe you done it. Until we are separated from senior high school and begin the real of our live each other, you still “cold” to me. What’s my mistake #? How big it? Until you can’t forgive me. You never talk to me like before. I miss it. I miss it so much L in any time of mind there is you, your self, and our misunderstanding since now.
H’h..andai saja aku memiliki keberanian yang lebih untuk terlebih dulu menyapanya. Tapi kenyataanya memang aku tak mampu. Kemarin, saat kami bertemu, aku berharap kami dapat berbicara. Setidaknya hanya menyapa. Itupun sudah cukup bagiku. Namun rupanya Allah belum memberi kita kesempatan itu. Lagi-lagi aku harus bersabar menunggu waktu. Let time answers itu. Aku dan dia entah seperti apa nanti. Tidak ada yang tahu. Jika Allah nanti mempertemukan kami kembali, aku hanya berharap keadaannya bisa berubah seperti semula. Saat aku dan dia, masih bercanda gurau layaknya TEMAN. Tidak seperti sekarang yang seperti MUSUH. #oo
Keadaan ini jelas membuatku gerah. Gerah ingin marah –karena merasa aku tak bersalah, dan sudah mencoba berdamai-. Gerah ingin menangis –terutama melihat tingkahnya yang benar-benar membuat hati panas-. Gerah ingin melupakannya–tapi sayang belum bisa-. Lelucon-lelucon yang dulu masih kuingat dengan jelas. Mungkin itu yang membuatku susah melupakan kenangan dulu. Ah # kenapa kita harus berselisih seperti ini? Kenapa se-lama ini kita tak saling bicara? This is the first time I have enemy like you. So long –for me- and it make me disturb –because you always come to my brain :o-
If I can choose, I will choose never know you. So you will not be my enemy like now –may be-. Yaahhh..tapi menyesal juga nggak ada gunanya. Untuk apa? Tetap tak bisa merubah situasi yang ada. Kita juga masih tetap tak saling bicara. ;uugghh yang masih sangat memungkinkan untuk dilakukan adalah bersabar. Ya. Menunggu waktu yang kan menjawab semua. Kita buktikan nanti # siapa yang pantas dan tidak pantas dijadikan musuh. Aku, kamu, atau tidak kedua-duanya -semoga yang terakhir (karena kamu memang tak pastas dijadikan musuh :o -
Hmmm, imagine that we are at the moment where nothing problems between us. Imajine that we still talk to each other, and imagine that we still be friend like before. It sound good I think. It’ll be a beautiful moment especially when we’ll separate. Everything is well. Ooouu..now, I’m just like a hope girl who want to catch star. And the star is you. I wish someone who can make color in my life come back to me. Unfortunately it just be a dream. Just dream! When the time will come?? #h’h I still remember when you sing to me (in front). You sing D’bagindasàMaafkan aku..just make me melting. So sweet..
Masih ku ingat dengan jelas. Lagu itu..lagu ini. Lagu yang sedang kudengarkan saat ini. Ingaatt..lirik lagu yang membuatku mengingatkmu. Kamu yang menyanyikannya ketika aku berjalan tepat dihadapanmu. Masih ingatkah masa itu??
Maafkan aku melukis luka
Membuatmu bersedih, mengundang air mata
Cinta...tak mengapa kau marah...
#please! Semua ingatan itu tak mungkin dengan cepat ku hilangkan dari otakku. Jika kau terganggu karna ku memikirkanmu, jangan salahkan aku! Karena memang ini bukan salahku. Jangan pula tanyakan padaku. Tanyakan saja pada hatimu. Apa yang sudah dia perbuat padaku, pada otakku, bahkan pada hatiku. It just make me must, must, and must remember you! You should know it all. Why must sometimes I can’t show my friendly to you, but sometimes I also can’t show my angry to you. Because basically, I don’t know how is my feeling to you, so I haven’t could to shown it yet. I’m confused how to improve that. I still to choose silent and nothing voice than I do an embarrass something. It will be better I think. Although sometimes it is not a good choice. But I can’t thinking logically if suddenly I’m at the no safety situation (in my mind).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar